Teman Baru

December 13, 2010 § 3 Comments


by Ardian Badilla @diandilla

“Kamu bosan, ya?” tanyanya.
“Ya. Tidak ada yang bisa aku lakukan di sini.”
“Well, ada aku yang menemanimu, kan? Kita bisa bertukar cerita.”
“Cerita apa?”
“Misalnya, aku datang ke sini karena ayahmu memintaku menemanimu.”
“Ayahku? Mana mungkin? Dia yang mengirimku ke sini. Untuk apa dia mengirimkan teman?”
“Entahlah. Anggap saja niatnya baik.”
“Tahukah kamu, dia sebenarnya bukan ayahku?”
“Lalu… siapa dia?”
“Pamanku. Dia yang membunuh ayahku. Dia ingin menguasai harta keluargaku.”
“Tapi.. sepertinya dia baik..”
“Oh.. jangan percaya dia. Hatinya busuk.”

Di ruangan lain…

“Meletakkan cermin di kamarnya hanya akan memperparah gangguan kejiwaannya, Pak.”
“Biar saja, Dok. Saya tak ingin dia sembuh. Selamanya,” ujar laki-laki itu sambil menyodorkan amplop coklat tebal.

Permintaanmu

December 13, 2010 § 1 Comment


by Ardian Badilla @diandilla

“Berhentilah merokok,” pintamu. Entah untuk keberapa kalinya.

Kutatap wajahmu lekat-lekat. “Kenapa?” tanyaku. Wajahmu menyiratkan kegusaran. Kamu pun beranjak dan berdiri di hadapanku.

“Kamu harus mulai menyayangi tubuhmu sendiri. Kamu tidak mau mati muda, kan?” Dan kamu pun mulai memberi kuliah panjang tentang bahaya merokok. Aku hanya tersenyum sepanjang uraianmu. Penjelasan yang sama setiap kali topik ini muncul ke permukaan. Kamu pun membelalakkan matamu ketika melihatku terkekeh.

“Hei! Kamu anggap apa kata-kataku tadi? Sekedar lelucon?” Ada kemarahan di dalam matamu.

Ingin kubelai pipimu yang lembut, namun tak bisa. Kamu menghilang begitu saja.

Sayang, aku memang ingin mati muda. Aku ingin segera menyusulmu. Sedikit lagi. Sebentar lagi. Kanker paruku sudah tak tersembuhkan lagi.

Where Am I?

You are currently browsing entries tagged with Ardian Badilla at Cubiculum Notatum.