Surat Cinta untuk Minta Izin Selingkuh
November 7, 2010 § Leave a comment
by Angin Buanapati @ang1n
sayangku,
aku tak pernah merencanakannya
aku bahkan tak pernah membayangkannya
tak sedikitpun juga terlintas melakukannya
dan hari itupun datanglah…
kau ingatkah ketika kau bertanya,
apa yang akan kurasakan bila bertemu dengan orang yang mirip denganmu?
dan aku jawab, aku takkan menoleh?
dan lalu kau tersenyum, puas dengar jawaban aku?
tadi, sayangku,
aku bertemu dengannya, aduhai
orang yang parasnya nyaris serupamu
yang tertawa pada leluconlelucon padamana tawamu berderai
tawanya pun hampir segelakmu
dan menangis pada saatnya air mata terurai
isaknyapun mau dekat sesendumu
percayakah
ketika kutanya ia apa makna hujan
jawabnya sama dengan jawabmu: air mata
ketika kunyanyikan tentang air mata
ia mainkan musikmu sendu: perpisahan
ketika kubacakan dongeng tentang perpisahan
ia puisikan sebait sajakmu: angin dan rumputan
ketika kutuliskan selembar partitur seperti desau angin dan tarian rumput
ia diam, menengadah sepertimu, sekan tahu: hujan
aku bersumpah sayangku,
aku tak pernah merencanakannya
aku bahkan tak pernah membayangkannya
tak sedikitpun juga terlintas melakukannya
dan hari itupun datanglah…
ketika kami ramai mendebat seperti aku dan kau biasanya
datang sunyi sekejap
dan kurasakan beda denganmu
saat seperti itu,
kau biasa langsung mulai berceloteh lagi
dan lupa menanyakan perasaanku
dia tidak
dia diam dan mengecup keningku
dia berkata:
aku tau kau ingin menanyakan apa yang kurasa
maka aku diam
tanyakanlah
dan pada itu sayang
pertahananku goyah
runtuh sedikitsedikit tiang penyangga kesetiaanku
kusadari kelemahanku:
ia hantumu
menjelma persis denganmu
menyanyikan lagu kesukaanmu
dan makan makanan favoritmu
ia hantumu
yang tak punya
sifat yang kubenci darimu
izinkan aku, sayang,
sekejapsekejap bersamanya
sekejapsekejap saja
agar kutahu nilaimu bagiku
Tagged: Angin Buanapati
« Doa
Leave a comment